--> Ternyata kayak Gini Situasi Bulan Puasa di 7 Negara Non Muslim Ini. Walau Berat, Ibadah Tetap Jalan | KEEPO-ID

Wednesday, June 7, 2017

Ternyata kayak Gini Situasi Bulan Puasa di 7 Negara Non Muslim Ini. Walau Berat, Ibadah Tetap Jalan

| Wednesday, June 7, 2017

Walaupun minoritas, keyakinan tetap bersinar.


Bulan puasa di negara Indonesia ini termasuk mudah loh. Selain karena durasinya yang gak terlalu lama, yaitu sekitar 12 jam, mayoritas penduduk Indonesia pun beragama Islam. Karena itu, kita bisa lebih leluasa berpuasa, apalagi yang non-Muslim pun sangat menghargai dan mengapresiasi mereka-mereka yang sedang menjalani puasa.
Tapi, gimana bagi mereka yang tinggal di negara-negara non-Muslim? Apa tantangannya juga sama, lebih mudah, atau malah lebih berat? Yuk kita simak beberapa ulasannya berikut ini.

1. Jepang
Puasa di Jepang
Puasa di Jepang
 via akibanation.com


Jumlah orang Jepang yang memeluk agam Islam itu gak banyak. Jadi mungkin kamu harus membiasakan diri untuk puasa sendirian. Apalagi kalo Ramadhan di Jepang itu jatuhnya sewaktu musim panas, yang berarti waktu puasanya bakal lebih panjang. Tapi kalo Ramadhan bergeser ke musim dingin, brarti waktu malamnya yang lebih panjang.
Aktivitas masyarakat saat bulan Ramadhan juga berjalan normal seperti biasa. Kalo kamu lagi kuliah di Jepang, berarti siap-siap kamu bakal tetap masuk. Bahkan mungkin saat Lebaran, kamu harus tetap masuk menghadapi ujian. Warung dan restoran di kota Tokyo tetap buka, dan tentu tanpa ditutup tirai. Orang-orang juga tetap makan dan minum di muka umum. Sementara tempat hiburan juga tetap buka. Ya jelas aja, karena Jepang memang bukan negara muslim. Tapi walaupun di sana Islam bukan agama mayoritas, makanan halal tetap tersedia kok

2. Vietnam
Puasa di Vietnam
Puasa di Vietnam
via rayuan-ramadhan.ikram.org.my
Walau bukan negara mayoritas, tapi umat Islam di Vietnam cukup banyak loh. Di kota Ho Chi Minh, ada sekitar 5000 umat Islam yang berdomisili di sana. Karena jumlahnya cukup besar, puasa di Vietnam pun berjalan cukup lancar. Seringkali beberapa Masjid juga ngadain acara buka puasa bareng, misalnya di Masjid Jamaa. Umat Muslim saling berbagi makanan walau dengan menu yang sederhana seperti kolak pisang, bubur kacang ijo, atau sup dengan potongan ayam dan salad. Cuaca di Vietnam saat bulan puasa biasanya kebanyakan mendung dan hujan. Lumayan kan, suhu jadi adem dan gak ngerasa gerah kalo lagi ada di luar ruangan.
Trus gimana nentuin jadwal Imsakiyah? Biasanya setiap awal Ramadhan, setiap masjid bakal nyediain copy-an jadwal Imsakiyah beserta dengan waktu sholat-nya. Jadi membantu banget buat mereka yang hendak menjalankan ibadah puasa, karena di sana mereka gak bisa denger suara adzan dari masjid. Maklum, Vietnam ini kan negara komunis

3. Korea Utara
Puasa di Korea Utara
Puasa di Korea Utara
via aljazeera.com
Puasa di Korea Utara bisa dibilang cukup berat loh, karena dikit banget umat Muslim di sana. Malah sangat kecil kemungkinan kamu bisa ketemu dengan mereka yang beragama Islam. Korut emang negara komunis yang melarang berdirinya tempat-tempat ibadah umum kayak Masjid. Jadi jangan kaget kalo mungkin kamu bakal merasa sendirian menjalankan puasa di sana. Bahkan boleh dibilang, gak ada orang Korut yang memeluk agama Islam. Warga Muslim hanyalah mereka yang adalah seorang diplomat dan keluarga kedutaan yang ditempatkan di Korut. Jumlahnya pun hanya segelintir. Suasana Ramadhan pun malah gak kerasa sama sekali di sana. Tapi walaupun begitu, belom ada sih cerita tentang gangguan yang dialami oleh mereka yang berpuasa di sana. Kesimpulannya, bulan Ramadhan di Korut itu gak sesuram bayangan kamu kok.

4. Israel
Puasa di Israel
Puasa di Israel
via portal-dunia.com
Seperti yang kita tahu, Islam adalah minoritas di Israel, yaitu hanya sekitar 16.9 persen dari total penduduk Israel atau setara 1.5 juta warga. Tapi ternyata negara ini menyambut baik para Muslim di negara mereka. Gak kebayang kan? Dulu mereka terkungkung, sekarang pemerintah Israel makin memudahkan akses bagi mereka untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, tanpa harus meminta ijin terlebih dahulu. Pemerintah memberikan akses kepada 100 penduduk yang tinggal di Gaza supaya bisa sholat setiap Jumat. Waktu penyeberangan di Tepi Barat juga diperpanjang. Sungguh berkah Ramadhan yang indah.

5. Rusia


Puasa di Rusia
Puasa di Rusia
via rakalive1.blogspot.com
Walau minoritas, puasa di Rusia masih tergolong menyenangkan. Umat Islam bisa menemukan banyak Masjid, makanan halal dan juga acara buka puasa bersama. Salah satunya adalah Masjid Yarjam di Utara Moskow yang selalu ramai saat bulan Ramadhan. Banyak bazar dadakan yang jualan buku-buku Islami untuk memperdalam ibadah kamu, juga souvenir dan kopiah yang hampir terdapat di setiap masjid di Rusia. Makanan dan minuman buka puasanya pun khas banget. Ada Khingals, roti yang diisi dengan keju, dan Galnash, roti dari gandum. Ada juga minuman khas hasil fermentasi yang disebut Kvass, tapi gak mengandung alkohol. Tiap buka puasa, ada tradisi untuk mengundang Imam untuk berbuka puasa bersama. Mereka yang hadir, termasuk anak-anak, wajib baca beberapa ayat Al-Quran. Lalu setelah itu, sang Imam akan memberikan pengajaran.
Umat Muslim di Rusia mengandalkan aplikasi pengingat waktu sholat, waktu buka puasa dan sahur. Ini yang membuat umat Islam di Rusia selalu taat dan disiplin tiap kali bulan puasa tiba. Iman pun ditempa untuk jadi lebih baik. Rasanya menyenangkan bisa menjalani puasa di negara minoritas tapi dengan kerukunan yang terjaga. Apalagi suhunya dingin, gak sepanas di Indonesia. Tapi yang gak menyenangkan cuma satu: durasi puasanya lama banget! Di Rusia, kamu harus kuat menjalani puasa selama 17 hingga 21 jam!
6. China

Puasa di China
Puasa di China

via blog.misteraladin.com
Seperti yang udah kita tahu, China adalah negara komunis. Apalagi pemerintah China punya aturan yang mewajibkan semua siswa untuk wajib makan di siang hari dengan alasan kesehatan. Toko dan restoran halal pun harus tetap buka selama bulan puasa. Emang gak mudah menjalani puasa di China, apalagi di tahun 2017 ini durasi rata-rata puasanya adalah 16 jam per hari karena jatuh saat musim panas. Di saat ini, siang harinya bakal lebih lama dibanding malam hari. Pihak pengurus Masjid biasanya juga udah membagi-bagikan jadwal Imsakiyah secara cuma-cuma, yang udah disusun selama 30 hari.
Umat Islam di China juga punya tradisi unik yang biasa dilakukan di Masjid Niujie di Beijing. Mereka menyantap kue bulan, manisan yang biasanya dimakan saat Festival Kue Bulan, untuk berbuka puasa. Sementara itu, biasanya pihak Kedutaan Besar RI juga sering ngadain acara buka puasa bersama kok, untuk merangkul warga Indonesia yang tinggal atau sedang menjalani pendidikan di China.

7. Afrika Selatan
Puasa di Afrika Selatan
Puasa di Afrika Selatan
via berita.mediacorp.sg
frika Selatan hanya punya penduduk Muslim sejumlah 1-2 juta orang dari total populasi 50 juta. Tapi walaupun begitu, rasa solidaritasnya sangat tinggi, mulai dari sesama warga Muslim, warga Afrika Selatan, bahkan dari partai politik. Terbukti dari banyaknya acara buka puasa yang sering digelar dalam rangka nunjukin rasa solidaritas ini. Biasanya acara buka puasa bareng ini digelar di Masjid setempat.
Tantangannya adalah mempertahankan daya produktivitas mereka yang berpuasa. Beda dengan negara di Timur Tengah atau negara yang mayoritas penduduknya Muslim, Ramadhan gak mengubah pola kerja dan tidur mereka. Apalagi saat musim panas yang suhunya bisa mencapai 30 derajat lebih. Ditambah dengan kelembapan udara yang meningkat, dan masa puasa yang mencapai durasi 17 jam tergantung dari musimnya.
Tapi walaupun begitu, Ramadhan juga menimbulkan rasa murah hati di kalangan Muslim Afrika Selatan. Amal selalu diberikan dalam kelimpahan, dan dapur selalu mengepul. Tentu ini penting banget, mengingat di negara seperti Afrika Selatan, masih banyak orang yang kekurangan dan kelaparan.
Justru di negara-negara minoritas seperti ini, umat Islam bisa mendapatkan langsung esensi berpuasa yang penting, yaitu bisa menahan nafsu, menghargai orang lain, dan memupus ego individu atau kelompok. Inspiratif sekali ya pelajaran yang bisa didapatkan dari mereka yang tinggal di negara minoritas



sumber:

http://keepo.me/unilever/ternyata-kayak-gini-situasi-bulan-puasa-di-7-negara-non-muslim-ini-walau-berat-ibadah-tetap-jalan

Related Posts

No comments:

Post a Comment