Apa yang ada di pikiran kamu ketika mendengar kata nakal? Apa harus pelanggaran yang dilakukan anak kecil baru bisa dikatakan nakal?
Nakal artinya kata yang digunakan untuk menyebut tingkah laku ringan yang menyalahi norma yang ada di dalam masyarakat. Artinya, tidak ada batasan umur bagi siapa pun untuk berbuat nakal, termasuk di antaranya mereka yang sudah dewasa. Bahkan yang sudah mampu mencari nafkah dan berstatus pegawai sekali pun.
Motif pegawai kantoran untuk berbuat nakal pun bermacam-macam. Ada yang ingin sekedar menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat, menghindar dari kemarahan atasan, atau bahkan memang ingin sejenak lari dan melupakan stress akibat pekerjaan. Kalau kamu adalah pekerja kantoran, sepertinya kamu tidak akan asing dengan daftar 10 kenakalan karyawan kantor berikut ini:
1. Buat alasan terlambat
Kenakalan satu ini sering sekali terjadi, ketika seorang karyawan terlambat bangun untuk berangkat ke kantor, hingga akhirnya tidak bisa mulai bekerja tepat waktu. Di tengah perjalanan ia akan mulai merancang kalimat dan berbagai tutur kata yang bakal disampaikan pada bos, mengenai kisah mengapa ia sampai bisa terlambat.
Macet adalah salah satu alasan klasik yang biasa digunakan di situasi ini. Namun jika hal tersebut sudah dirasa terlalu mainstream, berbagai alasan lain seperti kecelakaan di jalan, mengantar anak ke sekolah, hingga bermacam penjelasan unik lain.
2. Pengangguran terselubung
Ya, meski sedang berada di kantor, yang mewajibkan karyawan untuk bekerja dan memenuhi kewajibannya, tak sedikit dari mereka yang justru memilih bersantai. Biasanya hal ini terjadi ketika yang bersangkutan sedang tidak mood untuk melakukan tugasnya atau memang sudah bosan dengan tekanan tinggi dari atasan.
Jika sudah demikian, raga bisa saja ada di depan layar komputer, namun namun mata justru menyasar laman-laman media sosial, game ringan, atau bahkan asyik memantau video hiburan di youtube selama berjam-jam.
3. Potong jam kantor
Kalau kenakalan yang satu ini lebih identik dengan pengawai negeri sipil, namun belakangan karyawan kantor swasta juga gemar melakukannya. Modusnya sederhana, usai makan siang di jam istirahat, alih-alih langsung kembali ke kantor dan meneruskan pekerjaan, ia justru bersantai di luar kantor.
Perjalanan kembali ke tempat kerja baru akan dilakukan ketika waktu sudah mendekati jam pulang, hingga mereka bisa langsung terbebas dari kewajibannya hari itu.
4. Tak pedulikan rapat
Dalam urusan kerjaan kantoran, rapat merupakan satu pertemuan rutin demi membahas agenda penting, yang mungkin terkait dengan produktivitas satu perusahaan atau kinerja dari sebuah departemen. Namun bukan berarti pertemuan ini selalu menarik bagi karyawan. Tak jarang, presentasi dilakukan oleh atasan dengan cara yang membosankan dan tidak menarik.
Andai itu yang terjadi, bisa dipastikan karyawan sudah tidak lagi fokus pada pertemuan, melainkan asyik sendiri dengan PC yang ada di hadapannya atau perangkat komunikasi lainnya. Seringkali yang dilakukan adalah mengirim pesan chat singkat dengan rekan kerja lainnya, membahas betapa membosankannya rapat yang tengah berlangsung.
5. Menghindar dinas luar kota atau tugas
Dinas luar kota merupakan salah satu kewajiban karyawan, bahkan mungkin bisa menentukan promosi dan kenaikan gaji di masa yang akan datang. Namun bagaimana jadinya jika perintah dinas luar kota datang mendadak dan di saat yang tidak mengenakkan?
Tak kurang akal, karyawan ‘nakal’ bisa menghindar dari kewajiban dengan mendelegasikan sendiri tugas tersebut pada karyawan lainnya. Biasanya hal ini dilakukan dengan merayu rekan kerja lain, yang dianggap mudah dibujuk, menggunakan embel-embel kata ‘tolong’ dan janji traktiran di akhir pekan.
6. Bermain dengan alat kantor
Alat-alat kantor mungkin tidak begitu banyak artinya di mata orang biasa. Namun bagi para karyawan kantor nakal, alat-alat tersebut bagai material menarik, yang menunggu tangan-tangan kreatif untuk membuatnya menjadi piranti yang menyenangkan.
Pernahkah kamu melihat pesawat kertas berseliweran di ruang kantor? Crossbow dari pensil? Permainan basket menggunakan bola kertas? Itu hanya sebagian kecil hasil karya dari pegawai nakal dengan sedikit kreativitas unik mereka. Menarik, namun jelas melenceng dari tujuan mereka ada di kantor.
7. Bergosip
Kegiatan bergosip biasanya identik dengan karyawan perempuan, tapi tak jarang juga dilakukan oleh para pria. Bahan gosipnya pun bervariasi, mulai dari prestasi karyawan lain, isu politik, hingga berbagai affair atau kesalahan yang mungkin pernah dilakukan oleh atasan.
Topik yang dibahas biasanya begitu seru dan hangat, sampai-sampai beberapa karyawan melupakan kewajibannya untuk bekerja hari itu. Bahkan tak jarang, gosip miring juga bisa memicu keretakan hubungan antar teman kerja.
8. Hutang
Hutang memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Negara Indonesia yang sudah merdeka 50 tahun pun tak bisa lepas dari hutang, apalagi seorang karyawan kantor. Umumnya, hutang kepada kantor ini dilakukan dengan teknik yang biasa disebut kasbon. Ya, sekilas memang tidak ada yang salah dari hal ini, tetapi rasanya kok tidak pantas jika kamu meminta terlebih dahulu hak sebelum menuntaskan kewajiban.
9. Bullying
Istilah bullying yang kini sedang marak tak hanya bisa terjadi di sekolah atau dunia maya, namun juga di lingkungan kantor. Umpamanya saja sebuah tim dibentuk demi menyelesaikan satu tugas. Namun berdasar kesepakatan tak tertulis 90 persen beban pekerjaan diberikan pada si A, yang dianggap paling mudah ditekan, berstatus junior, dan seabreg alasan lain yang membuat tindakan tersebut seolah dibenarkan.
10. Cari Muka
Tindakan satu ini memang penting, terutama untuk menjaga citra di depan atasan. Namun kamu bisa berubah menjadi musuh di mata rekan seprofesi, jika hal tersebut dilakukan di luar batas. Bahkan tak jarang predikat sebagai penjilat langsung disematkan oleh teman seprofesi. Nah, untuk menghindari hal ini nih, ingatlah batasan apa-apa yang bisa dan perlu kamu lakukan kepada bos kamu sebagai seorang karyawan.
Sumber :
https://keepo.me/anekatop10/10-kenakalan-karyawan-kantor-yang-paling-sering-dilakukan
No comments:
Post a Comment