Hidup di jalur Gaza memang sulit dengan konflik yang tak ada hentinya, kemiskinan, serta aliran listrik yang hanya mampu menyala beberapa jam dalam sehari. Dilansir dari NationalGeographic, Rabu (2/8), dua juta masyarakat Palestina menghuni daerah sempit di Gaza, sehingga membuat tempat tersebut menjadi salah satu lokasi terpadat di dunia. Untuk berpergian ke luar negeri terdapat kontrol yang ketat. Hidup di sana bagaikan hidup di penjara yang terbuka, dan bahkan lebih buruk.
Nah seorang jurnalis foto, Monique Jaques, pada awalnya berencana untuk meliput konflik di Gaza dengan Israel. Namun setelah ia tinggal bersama dengan keluarga dari Gaza, ia mendapati sebuah cerita yang menarik. Di balik cerita-cerita miris, Jaques berusaha mengulik sisi lain dari para remaja di jalur Gaza yang juga memiliki momen kebahagiaan, pengharapan dan juga momen saling menguatkan satu sama lain.
Dalam karyanya yang baru-baru ini diluncurkan yang berjudul Gaza Girls: Growing Up in the Gaza Strip, Jaques merangkum perjalanannya selama di Gaza sejak tahun 2004, dan memotret wajah remaja wanita Gaza. Seperti apa saja? Yuk simak di bawah ini!
1. Siswa sekolah medis dari Islamic University sedang beristirahat di salah satu ruangan di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza. Menurut Jaques, pendidikan sangat dijunjung tinggi di sana.
2. Para remaja gadis ini sedang bermain sepak bola di wilayah Gaza utara, Beit Lahitah. Wanita di Gaza, normalnya bisa melakukan semua olahraga sampai dengan usia 16 tahun. Mayoritas berhenti di usia tersebut, karena keluarga sudah mulai mencarikan suami untuk para remaja ini.
3. Hadeel Fawzy Abushar, salah seorang gadis dari Gaza yang merekam sebuah lagu di sebuah studio di Gaza pada tahun 2013 silam.
4. Pengantin wanita yang akan segera menikah.
5. Kecantikan memang sangat penting di manapun, termasuk di Gaza. Ini salah satu contoh seorang gadis Gaza yang menunjukkan nail-art bertema Palestina.
6. Yara dan teman-temannya yang menyiapkan penampilan menarinya di tengah kegelapan. Minyak untuk menyalakan listrik di Gaza sangat terbatas, sehingga rumah-rumah di sana hanya menerima 6-8 jam listrik dalam sehari.
7. Doaa sedang ber-selfie di sebuah kafe di Kota Gaza pada tahun 2012 lalu.
8. Anak-anak perempuan yang berada di penampungan dari organisasi PBB, UNHCR pada tahun 2012 setelah Israel mengebom beberapa bagian di Gaza pada November 2010.
9. Seorang gadis yang terjebak di dalam lift saat listrik tiba-tiba padam.
10. Tiga orang perempuan yang sedang berjalan-jalan menuju ke pantai.
11. Hanya sedikit gadis di Gaza yang keluar tanpa mengenakan hijab. Nah kalau gadis yang dipotret Jaques ini adalah Doaa yang dengan hati-hati membenahi hijabnya sebelum keluar rumah.
12. Seorang wanita yang sedang menyampaikan dongeng di sebuah teater di Kota Gaza. Topik dari dongeng itu sendiri biasanya berisi tentang cinta, pernikahan, persahabatan dan juga keluarga.
13. Sabah Abu Ghanem (14 tahun), yang menikmati liburannya dengan berselancar di pantai Kota Gaza pada tahun 2013. Ketika Jaques baru-baru ini mengunjungi Gaza kembali setelah hampir empat tahun, diketahui bahwa Sabah sudah menikah.
14. Yara (7 tahun) yang sedang menunggu ayahnya kembali.
15. Wanita muda yang dididik untuk menjadi polisi. Hamas sendiri sangat bangga dengan polisi-polisi wanita ini karena sangat membantu terhadap penanganan kekerasan wanita dan juga pemaksaan hukum.
16. Dua orang gadis yang sedang menikmati indahnya matahari terbenam di Kota Gaza.
Sumber : brilio.net
https://www.brilio.net/cewek/16-potret-bagaimana-rasanya-tumbuh-sebagai-perempuan-di-jalur-gaza-170802t.html
No comments:
Post a Comment