--> 8 Kuliner dunia ini lezat tapi ternyata beracun, Indonesia juga ada | KEEPO-ID

Wednesday, August 2, 2017

8 Kuliner dunia ini lezat tapi ternyata beracun, Indonesia juga ada

| Wednesday, August 2, 2017
Kamu harus hati-hati saat mengonsumsinya.

Kalau mau menyebut apa saja makanan lezat di dunia ini, tentu kamu akan mudah menjawabnya. Tapi ketika kamu ditanyai tentang apa saja makanan lezat tapi sebenarnya punya efek buruk pada manusia, mungkin saja kamu akan kebingungan menjawabnya. Iya kan?
Jenis kuliner ini memang rata-rata sangat lezat, tapi banyak yang tak sadar kalau sebenarnya di dalam kandungannya terdapat racun yang sangat membahayakan tubuh manusia. Hmmm, penasaran apa saja?
Berikut ulasannya, 8 makanan dengan citarasa yang lezat namun ternyata beracun, seperti dirangkum dari merdeka.com dan beberapa sumber lainnya
1. Tempe bongkrek (Indonesia).
Dilansir dari Wikipedia, tempe bongkrek adalah salah satu jenis tempe dari Jawa Tengah, atau lebih populer lagi dari daerah Banyumas, yang dibuat dari kacang kedelai dan ampas kelapa. Tempe ini seringkali menyebabkan keracunan karena terkontaminasi oleh bakteri Burkholderia galdioli yang menghasilkan racun berupa asam bongkrek dan toxoflavin, serta memusnahkan jamur Rhizopus karena efek antibiotik dari asam bongkrek.
Dengan seringnya terjadi keracunan yang bisa menyebabkan korban jiwa, pemerintah melarang penjualan tempe ini. Namun pembuatan secara diam-diam terus dilakukan karena rasanya yang digemari. Biasanya penanda amannya tempe bongkrek adalah bau, tekstur, dan rasa yang baik.
Tempe bongkrek yang berwarna kekuningan biasanya menjadi tanda keberadaan racun toxoflavin. Namun tempe bongkrek dengan warna yang normal masih menyimpan kemungkinan adanya bahaya.
2. Feseekh (Mesir).
Feseekh adalah kuliner tradisional khas Mesir yang bahan bakunya dari sejenis ikan asin. Makanan beraroma menyengat ini banyak ditemui di kedai-kedai khusus produk olahan ikan di Kairo.
Dilansir BBC, feseekh bisa menyebabkan keracunan dan dalam beberapa kasus bisa berakhir pada kematian. Pemerintah sudah memberikan peringatan akan bahaya makanan ini setiap tahun, namun warga Mesir masih juga memburu makanan ini.
Feseekh biasanya disajikan dengan roti baladi, sedikit minyak, kucuran air lemon, dan bawang merah untuk melunakkan rasa asinnya yang tajam. Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, disarankan untuk membeli produk ini dari fasakhani yang bersertifikat.
Sekadar diketahui, fasakhani adalah ahli pembuat feseekh yang sudah mempelajari teknik pemilihan bahan dan pengolahannya selama bertahun-tahun.
3. Sup kelelawar buah (Guam).
Guam adalah sebuah pulau tropis di benua Amerika yang memiliki kuliner tradisional ekstrem, yakni sup kelelawar buah. Sup ini dibuat dari kelelawar utuh yang direbus bersama sayuran dan kuah santan.
Dilansir National Geographic, kelelawar buah berkaitan erat dengan penyakit lytico-bodig. Penyakit ini menyerang syaraf yang disebabkan karena racun Dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) yang terkandung di dalam jaringan lemak kelelawar.
Selain lytico-bodig, konsumsi daging kelelawar buah bisa memicu ALS, Parkinson, dan Alzheimer.
4. Ackee (Jamaika).
Ackee adalah buah yang makanan pokok di Jamaika. Masih bersaudara dengan lengkeng dan leci, namun ackee mengandung racun hypoglycin yang bisa mengakibatkan mual dan muntah akut.
Di Jamaika sendiri, menu ini sudah jadi kuliner khas yang penyajiannya biasanya direbus dengan ikan cod asin. Racun hypoglycin tersebut terkandung pada biji ackee yang berwarna hitam, dan jika masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar bisa langsung menyebabkan koma atau kematian.
Untuk menghilangkan racun, warga Jamaika biasanya membuang bijinya terlebih dahulu. Kemudian ackee direbus atau dimasak seperti biasa. Cara ini juga diterapkan oleh warga di negara-negara Afrika Barat seperti Kamerun, Gabon, dan Benin yang juga akrab dengan ackee.
5. Ikan fugu (Jepang).
Olahan ikan fugu atau merupakan salah satu hidangan mewah di Jepang. Menu masakannya paling mudah ditemukan di Shimonoseki.
Satu set olahan ikan fugu bisa mencapai delapan jenis masakan, antara lain sashimi, karaage, dan chirinabe. Salah satu faktor yang menyebabkan ikan fugu dianggap sebagai hidangan mewah adalah persiapannya yang sulit.
Seorang koki yang bertugas mengolah fugu harus terlatih selama tiga tahun dan mengantongi sertifikat. Sebab ikan ini mengandung racun tetrodotoxin yang bisa mengakibatkan kematian dalam waktu singkat.
Menurut para pecinta kuliner, livernya adalah bagian yang paling lezat. Namun bagian ini pula yang paling beracun, sehingga penyajiannya sudah dilarang oleh pemerintah sejak tahun 1984.
6. Hakarl (Islandia).
Hakarl disebut-sebut sebagai salah satu hidangan paling berbau di dunia. Namun banyak yang belum paham kalaunternyata makanan ini bisa membahayakan nyawa.
Hakarl terbuat dari daging ikan hiu Greenland. Ikan predator tersebut tidak memiliki ginjal dan saluran kemih. Jadi semua limbah dan zat beracun disaring di kulitnya. Daging hewan ini juga mengandung racun yang cukup mematikan. Karena itulah pengolahan hakarl membutuhkan proses berkali-kali yang memakan waktu hingga enam bulan.
Agar aman dikonsumsi, daging ikan hiu harus dikubur dalam timbunan batu kerikil untuk menghilangkan semua cairan. Setelah itu, ikan difermentasi, dipotong-potong, dan digantung agar benar-benar kering. Jika sudah siap disantap, hakarl akan berbau seperti ikan busuk dan amonia. Jika proses pengolahannya tidak cukup lama, hakarl bisa mendatangkan berbagai penyakit bagi siapa saja yang mengonsumsinya.
7. Kodok lembu (Namibia).
Kodok lembu dianggap sebagai makanan lezat di negara-negara Afrika, terutama Namibia yang menjadi habitat utama amfibi ini. Selain itu, masakan dari daging hewan ini juga cukup populer di negara-negara Karibia.
Di banyak negara, bagian tubuh katak yang paling umum disantap hanya kakinya saja. Namun di Namibia, kodok lembu ini akan dimasak utuh. Hanya organ dalam dan kulitnya saja yang dibuang. Padahal bagian-bagian tersebut mengandung racun dalam dosis yang lumayan mematikan.
Kasus keracunan karena menyantap daging hewan ini cukup sering ditemui. Warga setempat menyebutnya oshiketakata yang berarti gagal ginjal temporer.
8. Jamur otak (Eropa).
Jamur otak (Gyromitra esculanta) merupakan salah satu bahan makanan yang populer di negara-negara Skandinavia dan Eropa Barat. Biasanya jamur yang bentuknya mirip otak manusia ini dijadikan campuran omelet atau tumisan.
Jamur ini mengandung racun gyromitrin yang bisa memicu reaksi alergi akut. Jadi sebaiknya sebelum diolah menjadi makanan, jamur otak harus dikeringikan terlebih dahulu.
Jika ingin dikonsumsi dalam keadaan segar, sebaiknya direbus dua kali dan dibilas dengan air. Dengan cara ini, sebagian besar racun sudah ternetralisir.


Sumber : brilio.net
https://brilicious.brilio.net/unik/8-kuliner-dunia-ini-lezat-tapi-ternyata-beracun-indonesia-juga-ada-170802l.html

Related Posts

No comments:

Post a Comment