7 Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami banyak sekali kemajuan dalam 10 tahun terakhir ini saja.
Tak cuma di aspek teknologi saja yang makin canggih, namun juga berbagai manipulasi biologis dan juga penemuan antariksa yang tentu tak terbayangkan oleh para pegiat sains masa lalu.
Tak bisa dipungkiri, 10 tahun terakhir umat manusia sangat terbantu dengan adanya teknologi dan revolusioner adalah kata yang paling tepat untuk mendeskripsikannya.
Berikut penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern.
1. Pemrograman sel induk
Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern. |
Sel induk adalah sesuatu yang paling penting dalam tuhbuh makhluk hidup. Sebenarnya secara bentuk, sel induk sama saja dengans sel lain di tubuh Anda. Bedanya, sel ini punya kemampuan bawaan untuk berubah menjadi berbagai jenis sel. Contohnya, sel induk ini bisa menjadi sel darah merah jika saat itu tubuh membutuhkan. Tak cuma itu, sel induk bisa menjadi sel otot, sel saraf, atau apapun yang dibutuhkan tubuh.
Sampai akhirnya di tahun 2006, ilmuwan berhasil memprogram ulang sel biasa yang ada di tubuh seseorang, untuk jadi sel induk. Uniknya, hal ini ternyata tak serumit yang dibayangkan.
Yang pertama kali menemukan adalah seseorang bernama Shinya Yamanaka, dengan menambahkan empat gen spesifik ke dalam sel kulit. Dalam dua hingga tiga minggu, sel kulit tersebut telah menjadi sel induk yang kemudian bisa berubah menjadi sel lain yang ditemukan tubuh kita.
2. Manipulasi memori
Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern. |
Sebuah konsep manipulasi memori tentu merupakan sesuatu yang terjadi hanya di kisah fiksi ilmiah. Namun pada 2014 lalu, dua orang ilmuwan bernama Steve Ramirez dan Xiu Liu mampu membuat ingatan negatif di otak tikus dipandang sebagai ingatan positif, dan sebaliknya.
Hal ini dilakukan dengan menanamkan protein peka cahaya ke dalam tikus, lalu menyorotkan cahaya ke mata mereka.
Hal ini membuat kejadian negatif yang dialami tikus percobaan tersebut dikenang dengan baik, sementara kejadian positif diingat sebagai pengalaman yang mengerikan. Hal ini membuka sedikit harapan bagi mereka yang menderita PTSD atau stres pasca trauma.
3. Chip yang yang meniru kinerja otak manusia
Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern. |
Di tahun 2014, IBM merilis sebuah chip komputer yang diklaim memiliki kinerja mirip seperti otak manusia. Chip ini mengantung 5,4 miliar transistor dan menghabiskan daya 10.000 kali lebih sedikit ketimbang chip komputer konvensional.
Chip yang diberi nama SyNAPSE ini bekerja dengan mensimulasikan sinapsis yang ditemukan di otak kita. Tepatnya, 256 juta sinapsis yang ada di otak manusia. Terdengar cukup mustahil untuk sebuah chip yang ukurannya tak lebih besar dari uang koin.
Chip ini dapat diprogram untuk melakukan apapun yang diinginkan pengguna, yang membuat chip ini tentu sangat berguna di superkomputer atau sensor terdistribusi.
SyNAPSE tidak terbatas dalam hal kinerja saja, karena berkat rancangannya yang sangat berbeda, SyNAPSE adalah chip yang bekerja benar-benar jika ada perintah, dan hanya menyala jika dibutuhkan. Hal ini sangat baik untuk penghematan daya dan stabilnya temperatur.
4. Ditemukannya air di Mars
Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern. |
Di tahun 2015 silam, NASA merilis gambar yang menunjukkan garis-garis gelap dan panjang di permukaan Mars. Garis ini muncul dan hilang sepanjang musim. Menurut NASA, ini adalah bukti kuat bahwa air ada di Mars.
Tentu hal ini masih penemuan awal, yang membuat proyek ke Mars merupakan hal yang sangat diprioritaskan oleh para ilmuwan luar angkasa. Meski demikian, eksplorasi Mars tersebut masih belum bisa terwujud karena sistem pendaratan dan peluncuran balik ke Bumi masih jadi tanda tanya besar.
5. Roket bekas
Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern. |
SpaceX, perusahaan eksplorasi luar angkasa swasta milik Elon Musk, baru-baru ini melakukan sesuatu yang dianggap sangat revolusioner oleh masyarakat. Ia berhasil mendaratkan roket bekas. Tak cuma bagian booster di sampingnya, namun keseluruhan roket.
Hal ini dilakukannya dengan mendaratkan sebuah roket bekas ke tongkang yang dikendalikan dari jarak jauh, di tengah lautan.
Proyek ini sangat sukses, hingga bagian ini pasti akan dilakukan dalam tiap proyek SpaceX ke depannya.
Hal ini dipuji oleh ilmuwan dan masyarakat karena bisa menghemat miliaran dollar untuk dana roket, mengingat roket tersebut bisa diperbaharui dan dipergunakan kembali, ketimbang dibuang di laut seperti biasa.
6. Gelombang Gravitasi buktikan kebenaran Einstein
Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern. |
Para ilmuwan di pusat penelitian LIGO pada Februari 2016 lalu secara resmi mengumumkan penemuan gelombang gravitasi pertama yang terdeteksi oleh umat manusia.
Hal tersebut datang dari dua buah lubang hitam yang bertabrakan. Kedua 'black-hole' itu sendiri berjarak miliaran tahun cahaya dari Bumi.
Gelombang gravitasi adalah 'riak-riak' gravitasi yang terbentuk saat dua buah benda dengan massa dan energi sangat besar bertemu dan saling berakselerasi. Sekilas, gelombang gravitasi mirip riak air yang terbentuk saat kita meneteskan air di atas kolam.
Karena sangat dahsyat dan cepat, tak aneh bila gelombang gravitasi itu mampu mengacaukan struktur ruang dan waktu, membuat waktu di tempat-tempat yang terkena gelombang gravitasi itu melambat dan kemudian lebih cepat.
Nah, hal ini membuktikan teori Einstein. Teori relativitas soal gelombang gravitasi dari Einstein menyebut bahwa jika ada sebuah massa yang sangat besar berakselerasi, maka massa tersebut akan mampu mengubah struktur ruang dan waktu serta menghasilkan gelombang gravitasi.
7. Ditemukannya tata surya mirip Bumi
Penemuan paling revolusioner di dunia ilmu pengetahuan modern. |
Berada di jarak 40 tahun cahaya dari Bumi, tujuh buah planet yang kesemuanya punya ukuran hampir sama dengan Bumi, ditemukan. tujuh planet ini mengelilingi sebuah bintang yang cukup kecil bernama TRAPPIST-1.
Hal ini adalah sistem tata surya terbesar yang ditemukan, di luar tata surya kita sendiri. Enam dari tujuh planet ini punya temperatur yang tepat untuk air ada di permukaannya.
Kini astronom sedang bekerja keras untuk mendapat gambaran lebih jelas tentang tujuh dunia baru yang potensial ini, dengan dikembangkannya teleskop antariksa yang lebih canggih.
Meski demikian, hal ini tak benar-benar bisa terjadi. Pasalnya ternyata bintang tersebut masih cukup kuat soal radiasi ultraviolet. Radiasi tersebut punya potensi untuk menghancurkan atmosfer planet di dekatnya. Terlebih lagi jarak planet-planet tersebut sangat dekat, tak seperti di tata surya kita.
Sumber : merdeka.com
No comments:
Post a Comment