Kepulauan Seribu menjadi salah satu destinasi wisata saat berkunjung ke Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Di sinilah, tepatnya di Pulau Kelor, pernikahan pasangan selebriti Atiqah Hasiholan & Rio Dewanto dilaksanakan pada Sabtu, 24 Agustus 2013 lalu.
Selain Pulau Kelor, masih ada pulau yang menjadi sorotan, yakni Pulau Onrust. Pulau inilah yang menjadi embarkasi haji pertama Indonesia sekaligus saksi asal muasal gelar "haji" diberikan kepada warga pribumi oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Selain Pulau Kelor, masih ada pulau yang menjadi sorotan, yakni Pulau Onrust. Pulau inilah yang menjadi embarkasi haji pertama Indonesia sekaligus saksi asal muasal gelar "haji" diberikan kepada warga pribumi oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Mau tahu fakta-fakta tentang Pulau Onrust yang dikenal pula dengan kisah misterinya? Berikut informasinya
1. Pulau tempat peristirahatan petinggi Kesultanan Banten.
foto: vhieeyn94.blogspot.co.id |
Pulau Onrust merupakan pulau yang kerap didatangi petinggi Kesultanan Banten, kerajaan yang menguasai wilayah Batavia (kini Jakarta) kala itu, untuk beristirahat. Suasananya yang sejuk dan rindang dipenuhi pepohonan menjadi alasan para petinggi betah di sana. Ini berlangsung sebelum abad ke-17, sebagaimana dikutip dari laman Catatan Harian Keong.
2. Pulau Kapal super sibuk.
foto: catatanhariankeong.com |
Semenjak Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau persekutuan dagang asal Belanda datang dan berkuasa pada tahun 1619, Pulau Onrust menjadi super sibuk. Disebut-sebut, dalam bahasa Inggris, Onrust berarti unrest, yang bermakna tidak pernah beristirahat. Di sanalah aktivitas pembangunan dan perbaikan kapal VOC dilaksanakan. Maka tak heran kalau Pulau Onrust juga disebut Pulau Kapal.
3. Embarkasi haji pertama di Indonesia.
foto: Project Berbagi via travel.grivy.com |
Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Pulau Onrust sebagai karantina haji pada tahun 1911 sampai 1933. Para jamaah haji dikarantina karena Belanda takut mereka yang pulang haji menyebarkan semangat nasionalisme melawan kolonialisme Belanda kala itu.
Pasalnya kala itu, orang-orang yang berhaji akan berada di Arab setidaknya dalam jangka waktu tiga bulan. Sambil beribadah haji, mereka belajar agama. Dari sinilah, tokoh-tokoh yang membawa perubahan sepulang haji lahir. Disebutkan dalam Catatan Harian Keong, beberapa tokoh tersebut seperti Muhammad Darwis atau dikenal Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Hasyim Asyari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan Cokroaminoto (pendiri Sarekat Islam). Kondisi inilah yang menjadi ancaman bagi Belanda.
Maka, pemerintah Belanda mulai melakukan strategi mengawasi mereka yang pulang haji dengan memberi gelar haji di depan namanya. Bahkan ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Pemerintahan Belanda tahun 1903. Dengan pemberian gelar haji, Belanda bisa mengetahui siapa dalangnya ketika ada pemberontakan.
Pasalnya kala itu, orang-orang yang berhaji akan berada di Arab setidaknya dalam jangka waktu tiga bulan. Sambil beribadah haji, mereka belajar agama. Dari sinilah, tokoh-tokoh yang membawa perubahan sepulang haji lahir. Disebutkan dalam Catatan Harian Keong, beberapa tokoh tersebut seperti Muhammad Darwis atau dikenal Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Hasyim Asyari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan Cokroaminoto (pendiri Sarekat Islam). Kondisi inilah yang menjadi ancaman bagi Belanda.
Maka, pemerintah Belanda mulai melakukan strategi mengawasi mereka yang pulang haji dengan memberi gelar haji di depan namanya. Bahkan ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Pemerintahan Belanda tahun 1903. Dengan pemberian gelar haji, Belanda bisa mengetahui siapa dalangnya ketika ada pemberontakan.
4. Beralih fungsi sebagai pulau penjara.
foto: kopiteh1977.blogspot.co.id |
Pada masa kependudukan Jepang tahun 1942, pulau yang pernah hancur akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883 silam ini dialihfungsikan sebagai penjara tahanan.
5. Terus beralih fungsi selama masa kemerdekaan dan pascakemerdekaan.
foto: nannisa7.blogspot.co.id |
Pulau Onrust dimanfaatkan sebagai tempat didirikannya Rumah Sakit Menular di bawah pengawasan Departemen Kesehatan RI pada tahun 1950-1960. Selain itu, pulau ini juga pernah difungsikan untuk menampung para gelandangan dan pengemis dalam rentang waktu 1960-1965.
6. Cerita mistis yang beredar.
Makam Maria Van de Velde (foto: brilio.net/Yani Andriansyah) |
Konon, Pulau Onrust ini menjadi tempat peristirahatan terakhir Raden Sekar Maji Kartosuwiryo, tokoh besar Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau DI/TII, kelompok Islam yang menginginkan Indonesia menjadi negara Islam. Di pulau ini, Kartosuwiryo dihukum mati atas tuduhan melakukan pemberontakan. Kemudian dimakamkan di Pulau Onrust ini.
Namun, pada tahun 2012, Fadli Zon yang kala itu dikenal sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, sejarawan sekaligus budayawan, meluncurkan buku berjudul Hari terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi mati Imam DI/TII, yang menyebutkan bahwa Kartosoewirjo dieksekusi dan dimakamkan di Pulau Ubi, masih di kawasan Kepulauan Seribu.
Selain kabar makam tokoh DI/TII tersebut, ada cerita mistis lain yang menghantui Pulau Onrust. Sosok hantu Maria diceritakan kerap menampakkan diri dengan gaun merah sambil bermain ayunan di sekitar pemakaman Belanda di Pulau Onrust.
Konon, Maria atau bernama lengkap Maria Van De Veldes adalah seorang istri penguasa Pulau Onrust kala itu, Johanna Kalf. Namun sumber lain menyebutkan bahwa Maria kala itu tengah menanti kekasihnya dari Belanda, yang akan meminangnya. Maria meninggal saat mengenakan baju pengantin.
Dia meninggal pada usia 28 tahun akibat malaria. Sumber lain justru menyebut meninggal akibat sakit pes. Mengingat Pulau Onrust adalah galangan kapal yang mana banyak tikus-tikus di dalamnya sehingga memicu adanya penyakit pes.
Namun, pada tahun 2012, Fadli Zon yang kala itu dikenal sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, sejarawan sekaligus budayawan, meluncurkan buku berjudul Hari terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi mati Imam DI/TII, yang menyebutkan bahwa Kartosoewirjo dieksekusi dan dimakamkan di Pulau Ubi, masih di kawasan Kepulauan Seribu.
Selain kabar makam tokoh DI/TII tersebut, ada cerita mistis lain yang menghantui Pulau Onrust. Sosok hantu Maria diceritakan kerap menampakkan diri dengan gaun merah sambil bermain ayunan di sekitar pemakaman Belanda di Pulau Onrust.
Konon, Maria atau bernama lengkap Maria Van De Veldes adalah seorang istri penguasa Pulau Onrust kala itu, Johanna Kalf. Namun sumber lain menyebutkan bahwa Maria kala itu tengah menanti kekasihnya dari Belanda, yang akan meminangnya. Maria meninggal saat mengenakan baju pengantin.
Dia meninggal pada usia 28 tahun akibat malaria. Sumber lain justru menyebut meninggal akibat sakit pes. Mengingat Pulau Onrust adalah galangan kapal yang mana banyak tikus-tikus di dalamnya sehingga memicu adanya penyakit pes.
7. Sekarang menjadi destinasi wisata.
foto: brilio.net/Yani Andriansyah |
Kini, Pulau Onrust telah menjadi situs sejarah yang ditetapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Kamu yang hendak ke sini, bisa menempuhnya dengan kapal dalam waktu 15-20 menit dari kawasan Marina, Ancol. Selain itu, kamu juga bisa menempuhnya dari Muara Kamal.
Di sini kamu bakal mendapat wawasan sejarah melalui reruntuhan bangunan yang ada di Pulau Onrust, makam yang dikeramatkan, sampai museum. Destinasi wisata ke pulau ini biasanya satu rangkaian dengan pulau lain Kepulauan Seribu lainnya, seperti Pulau Kelor dan Pulau Cipir.
Di sini kamu bakal mendapat wawasan sejarah melalui reruntuhan bangunan yang ada di Pulau Onrust, makam yang dikeramatkan, sampai museum. Destinasi wisata ke pulau ini biasanya satu rangkaian dengan pulau lain Kepulauan Seribu lainnya, seperti Pulau Kelor dan Pulau Cipir.
Sumber : brilio.net
https://www.brilio.net/jalan-jalan/pulau-mistis-ini-saksi-sejarah-pemberian-gelar-haji-di-indonesia-1708062.html
No comments:
Post a Comment