Di berbagai kota besar di dunia, kemacetan emang selalu jadi keluhan dan masalah utama. Mau naik kendaraan umum ataupun pribadi tetap aja kena macet. Butuh waktu berjam-jam buat sampai di satu tempat yang kadang jaraknya nggak begitu jauh. Kamu yang tinggal di kota besar pasti sering ngerasa kesel, bosan, jenuh, sama kondisi kemacetan yang kamu alami tiap hari. Kalo gitu, kamu bisa meniru cara efektif yang dilakuin sama seorang karyawan di Jerman ini.
Nggak tahan sama kondisi yang kayak gitu, seorang pria berusia 40 tahun ngelakuin hal unik nih. Tiap pagi dia nyebur ke Sungai Isar, Jerman. Dia renang di sungai itu sampai ke tempat kerjanya di daerah Kulturstrad. Kalo dihitung jaraknya sekitar 2 km.
Via OddityCentral
Benjamin David ini adalah satu dari ribuan orang yang awalnya mencoba buat naik sepeda dan bus. Lalu, setelah dua tahun dia memutuskan buat nyari cara yang lebih efektif lagi. Akhirnya muncullah ide buat berenang. Benjamin butuh waktu sekitar satu setengah jam berenang buat sampai ke kantornya. Setelah sampai dia langsung mengeringkan badan, ganti baju, dan siap buat kerja deh.
Oya, buat menjaga barang bawaannya tetap aman dari air, dia beli tas khusus. Tas itu anti air. Tas itu dibuat oleh sebuah start up di Basel, Swiss. Tas itu bisa menjaga laptop, dokumen penting, dan baju biar tetap kering walaupun dipakai renang. Kerennya lagi tas itu bisa mengapung. Kalo udah capek renang, tas itu bisa membantu buat sampai di kantor.
Benjamin menyesuaikan pakaian renangnya dengan suhu air. Dia juga selalu pakai sandal buat melindungi kakinya. Siapa tahu ada pecahan kaca atau benda tajam lain di sungai. Sampai saat ini, Benjamin David adalah satu-satunya orang di Munich yang berenang buat ke kantor.
Gimana? Ide yang sangat brilian kan? Hemat biaya, lebih cepat, dan kamu jadi lebih sehat. Anggap aja olahraga tiap pagi sambil menuju kantor. Daripada lewat jalur darat malah emosi dan bikin darah tinggi.
Sumber :
https://keepo.me/reagan/pria-ini-punya-solusi-terbaik-biar-kamu-nggak-terjebak-macet-selama-berjam-jam-cobain-gih
No comments:
Post a Comment