Mengasuh anak memang memerlukan perhatian khusus. Pola asuh dalam periode tertentu bisa membentuk karakter anak. Faktor penentu bagaimana anak tumbuh bisa didapat dari orang tuanya sendiri.
Berikut disarikan dari berbagai sumber tentang pola asuh anak di beberapa negara. Yuk intip pola asuh anak di Jepang, Norwegia, Cina, Finlandia, dan Belanda.
1. Jepang
Anak-anak di Jepang sangat mandiri. Mereka terbiasa menaiki kereta atau transportasi umum sendirian ketika berangkat sekolah. Tak jarang, anak kecil berusia 4 tahun bisa ditemui di kereta. Di rumah, mereka juga bertanggung jawab atas PR atau baju sekolah. Semua harus mereka persiapkan sendiri.
Acara reality show populer di Jepang memperlihatkan anak berusia 7 dan 11 tahun pergi ke beberapa toko untuk membeli bahan makanan. Mereka menjalankannya sendirian dan tanpa pengawasan orang tua.
2. Norwegia
Di Norwegia, pengasuhan anak bahkan ada lembaganya sendiri. Anak Norwegia masuk ke pengasuhan pada umur 1 tahun. Orang tua mendapatkan subsidi untuk ini. Bahkan, orang tua bisa mendapatkan libur satu tahun dan tetap dibayari oleh pemerintah. Dikutip dari ideas.ted, pengasuhan anak di Norwegia mementingkan keaktifan anak. Anak-anak sering diajak beraktifitas di luar, termasuk pada saat musim dingin.
3. China.
Di China, anak dilatih untuk mandiri. Oleh karena itu, anak-anak di China mempunyai banyak tanggung jawab. Semakin besar anak di sana, semakin banyak pula tanggung jawab yang dimiliki. Eva Pomerantz dari Universitas IIllinois membuat sebuah studi tentang anak di China. Dikutip dari thenextfamily.com (25/8), tanggung jawab anak Cina merupakan salah satu ekspektasi orang tua dan cara untuk membalas budi. Tanggung jawab merupakan hal yang dijunjung tinggi oleh orang tua di China.
4. Finlandia
Mungkin kamu bakal iri dengan model pembelajaran di Finlandia. Di sana, anak kecil baru memulai pendidikan formal pada umur 7 tahun. Dikutip dari thenextfamily.com, sekolah juga memberikan jam istirahat yang panjang. Kelas bisa sangat beragam, bahkan ada kelas pengerjaan kayu. Finlandia mementingkan keadilan bukan pencapaian. Finlandia juga mementingkan kelas seni dan musik. Tak heran, anak-anak di Finlandia sering menjadi nomor satu di dunia.
5. Belanda
Orang tua di Belanda jarang mengunakan kata 'pintar' kepada anaknya. Jarang sekali orang tua yang memaksa anaknya untuk pintar di kelas. Mereka percaya bahwa anak harus tumbuh secara natural. Anak-anak di sana sangat diperhatikan istirahatnya, makanan, dan lingkungan tumbuh kembang yang baik. Dikutip dari ideas.ted, Sara Harkness profesor di universitas Connecticut mengatakan bahwa orang tua Belanda lebih mementingkan kebahagiaan anaknya.
Sumber : brilio.net
https://www.brilio.net/orangtua/ini-perbedaan-pola-asuh-anak-di-5-negara-ada-yang-sangat-disiplin-170825k.html
No comments:
Post a Comment