--> 5 Fakta terbaru kebahagiaan warga RI, mencengangkan saat jadi jomblo | KEEPO-ID

Tuesday, August 15, 2017

5 Fakta terbaru kebahagiaan warga RI, mencengangkan saat jadi jomblo

| Tuesday, August 15, 2017

5 Fakta terbaru kebahagiaan warga RI, mencengangkan saat jadi jomblo

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Kebahagiaan Indonesia berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) sebesar 70,69 pada skala 0-100. Dari survei ini, semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia. Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin tidak bahagia.

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menjelaskan, Indeks Kebahagiaan Indonesia tahun 2017 merupakan indeks komposit yang disusun oleh tiga dimensi, yaitu Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia).

"Kontribusi masing-masing dimensi terhadap Indeks Kebahagiaan Indonesia adalah Kepuasan Hidup 34,80 persen, Perasaan (Affect) 31,18 persen, dan Makna Hidup (Eudaimonia) 34,02 persen," kata Kecuk, di Kantornya.

Kecuk menjelaskan, metode pengukuran Indeks Kebahagiaan 2017 mengalami perubahan, karena terdapat penambahan cakupan indeks dibandingkan pada 2014. Pada 2014, Indeks Kebahagiaan hanya menggunakan Dimensi Kepuasan Hidup. Sementara pada 2017, Indeks Kebahagiaan ditambahkan Dimensi Perasaan (Affect) dan Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia).

"Perubahan lainnya, pada tahun 2017, Dimensi Kepuasan Hidup terbagi menjadi 2 (dua) subdimensi, yaitu Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial," ujarnya.

Berikut nilai indeks masing-masing dimensi Indeks Kebahagiaan:

1. Indeks Dimensi Kepuasan Hidup sebesar 71,07 persen
2. Indeks Dimensi Perasaan (Affect) sebesar 68,59 persen
3. Indeks Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia) sebesar 72,23 persen.

Berikut rangkuman sejumlah fakta mengenai kebahagiaan penduduk Indonesia. Baik dari segi usia hingga status percintaan.

1. Penduduk kota lebih bahagia dibanding desa
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Kebahagiaan Indonesia Tahun 2017. Salah satunya dilihat dari klasifikasi wilayah yang mencakup perkotaan (urban) dan perdesaan (rural).

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengungkapkan bahwa warga yang tinggal di perkotaan lebih bahagia dari warga yang tinggal di desa.

"Indeks Kebahagiaan penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding penduduk yang tinggal di perdesaan," kata Kecuk.

Kecuk menyebutkan nilai Indeks Kebahagiaan di perkotaan sebesar 71,64, sedangkan di perdesaan sebesar 69,57.


2. Yogyakarta pemberi gaji terkecil tapi paling bahagia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebaran nilai Indeks Kebahagiaan terdapat di 24 dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki nilai Indeks Kebahagiaan di atas angka nasional. "Hal ini berarti mayoritas provinsi di Indonesia sudah memiliki nilai Indeks Kebahagiaan di atas angka nasional," ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto.

Deputi Bidang Statistik Sosial, Sairi Hasbullah mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan tidak mempengaruhi kebahagian suatu daerah. Menurutnya, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah berpenghasilan paling kecil di Pulau Jawa. Tetapi, Yogyakarta merupakan daerah dengan indeks kebahagiaan paling tinggi di Pulau Jawa yakni 72,93 persen.

"Paling miskin tapi paling bahagia karena hubungan-hubungan sosial mereka bagus, merasa berharga, merasa dihargai oleh komunitas, merasa bangga bisa tolong menolong. Ini dimensi kebahagiaan yang luar biasa," pungkasnya.

3. Penduduk laki-laki lebih bahagia dibanding perempuan

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Kebahagiaan tahunan. Di mana, tahun ini, ternyata laki-laki lebih bahagia dibandingkan perempuan.

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, menyebutkan bahwa Indeks Kebahagiaan penduduk laki-laki sebesar 71,12 persen. "Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai indeks penduduk perempuan yang sebesar 70,30 persen," kata Kecuk.

Dilihat dari tiga dimensi penyusun Indeks Kebahagiaan, terdapat pola yang serupa antara laki-laki dan perempuan yakni pada Indeks Dimensi Perasaan (Affect) dan Indeks Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia).

4. Semakin tua, penduduk RI makin tak bahagia

Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pengukuran indeks kebahagiaan berdasarkan kelompok umur. Hasilnya, Indeks Kebahagiaan penduduk cenderung mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya umur.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPS, Kecuk Suharyanto, dalam sebuah acara konferensi pers di Kantornya, Jakarta. "Penduduk dengan umur 24 tahun ke bawah memiliki Indeks Kebahagiaan tertinggi sebesar 71,29," kata Kecuk.

Usia muda, lanjutnya, unggul pada Dimensi Kepuasan Hidup dan Dimensi Makna Hidup. Sementara itu, semakin bertambah umur maka makin tinggi Indeks Dimensi Perasaan (Affect), hingga batas umur 64 tahun, dan setelah itu mengalami penurunan.

5. Jomblo Indonesia lebih bahagia

Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei indeks kebahagiaan berdasarkan Status Perkawinan. Diketahui ternyata orang yang belum menikah (single) jauh lebih bahagia dibandingkan orang yang sudah punya pasangan.

"Indeks Kebahagiaan penduduk yang belum menikah cenderung lebih tinggi (71,53) dibanding penduduk dengan status perkawinan yang lain," kata Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto.

Dilihat dari ketiga dimensi penyusun Indeks Kebahagiaan, masing-masing dimensi memiliki pola yang berbeda-beda. Pola yang sama terdapat pada Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia), yaitu penduduk yang belum menikah memiliki indeks yang tertinggi dibandingkan mereka dengan status perkawinan yang lain.











Sumber : merdeka.com

https://www.merdeka.com/uang/5-fakta-terbaru-kebahagiaan-warga-ri-mencengangkan-saat-jadi-jomblo.html

Related Posts

No comments:

Post a Comment